Eramuslim.com – Mereka berkata; “Hai
Dzulkarnain, sesungguhnya Ya-juj dan
Ma-juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah
kami memberikan sesuatu pembayaran
kepadamu, supaya
kamu membuat dinding antara kami
dan mereka ?”
Dzulkarnain, sesungguhnya Ya-juj dan
Ma-juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah
kami memberikan sesuatu pembayaran
kepadamu, supaya
kamu membuat dinding antara kami
dan mereka ?”
QS. Al-Anbiya: 96 “Hingga apabila
dibukakan (tembok) Ya-juj dan
Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka
tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata);
“Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian
tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.”
dibukakan (tembok) Ya-juj dan
Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka
tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata);
“Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian
tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.”
Ya-juj dan Ma-juj dalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh -isteri Nabi SAW,
berkata; “Nabi SAW bangun dari tidurnya dengan wajah memerah,
kemudian bersabda; “Tiada Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab
dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (yaitu) Telah
dibukanya penutup Ya-juj dan Ma-juj seperti ini !” beliau melingkarkan
jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70
atau 90), Aku bertanya; “Ya Rasulullah SAW, apakah kita akan
dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih ?” Beliau menjawab;
“Ya, Jika banyak kejelekan.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
berkata; “Nabi SAW bangun dari tidurnya dengan wajah memerah,
kemudian bersabda; “Tiada Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab
dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (yaitu) Telah
dibukanya penutup Ya-juj dan Ma-juj seperti ini !” beliau melingkarkan
jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70
atau 90), Aku bertanya; “Ya Rasulullah SAW, apakah kita akan
dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih ?” Beliau menjawab;
“Ya, Jika banyak kejelekan.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
Jenis dan Asal Usul Ya-juj dan Ma-juj dalam QS. Al-Kahfi : 94 Ya-juj dan Ma-juj menurut
ahli lughah ada yang menyebut isim musytaq (memiliki akar kata dari bhs. Arab) berasal
dari AJAJA AN-NAR artinya jilatan api. Atau dari AL-AJJAH (bercampur/sangat panas),
al-Ajju (cepat bermusuhan), Al-Ijajah (air yang memancar keras) dengan wazan MAF’UL
dan YAF’UL / FA’UL. Menurut Abu Hatim, Ma-juj berasal dari MAJA yaitu kekacauan.
Ma-juj berasal dari Mu-juj yaitu Malaja. Namun, menurut pendapat yang shahih,
Ya-juj dan Ma-juj bukan isim musytaq tapi merupakan isim ‘Ajam dan Laqab (julukan).
Para ulama sepakat, bahwa Ya-juj dan Ma-juj termasuk spesies manusia.
Mereka berbeda dalam menentukan siapa nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan
dari sulbi Adam AS dan Hawa atau dari Adam AS saja. Ada pula yang menyebut dari
sulbi Nabi Nuh AS dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana
dijelaskan dalam tarikh, Nabi Nuh AS mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis/At-Turk.
Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafuts Bin Nuh. Menurut Al-Maraghi, Ya-juj
dan Ma-juj berasal dari satu ayah yaitu Turk, Ya-juj adalah At-Tatar (Tartar) dan Ma-juj
adalah Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat. Mereka tinggal di Asia
bagian Timur dan menguasai dari Tibet, China sampai Turkistan Barat dan Tamujin.
Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (berarti Raja Dunia) pada abad ke-7 H di Asia
Tengah dan menaklukan Cina Timur. Ditaklukan oleh Quthbuddin Bin Armilan dari
Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. “Batu” anak saudaranya
menukar dengan negara Rusia tahun 723 H dan menghancurkan Babilon dan
Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah Romawi dengan menggantikan
anak saudaranya Manju, diganti saudaranya Kilay yang menaklukan Cina.
dari sulbi Adam AS dan Hawa atau dari Adam AS saja. Ada pula yang menyebut dari
sulbi Nabi Nuh AS dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana
dijelaskan dalam tarikh, Nabi Nuh AS mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis/At-Turk.
Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafuts Bin Nuh. Menurut Al-Maraghi, Ya-juj
dan Ma-juj berasal dari satu ayah yaitu Turk, Ya-juj adalah At-Tatar (Tartar) dan Ma-juj
adalah Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat. Mereka tinggal di Asia
bagian Timur dan menguasai dari Tibet, China sampai Turkistan Barat dan Tamujin.
Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (berarti Raja Dunia) pada abad ke-7 H di Asia
Tengah dan menaklukan Cina Timur. Ditaklukan oleh Quthbuddin Bin Armilan dari
Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. “Batu” anak saudaranya
menukar dengan negara Rusia tahun 723 H dan menghancurkan Babilon dan
Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah Romawi dengan menggantikan
anak saudaranya Manju, diganti saudaranya Kilay yang menaklukan Cina.
Saudaranya Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan Bagdad pada
masa daulah Abasia ketika dipimpin Khalifah Al-Mu’tashim Billah pertengahan
abad ke-7 H / 656 H. Ya-juj dan Ma-juj adalah kaum yang banyak keturunannya.
Menurut mitos, mereka tidak mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa
senjata. Mereka taat pada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada
yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan
ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka
panjang, tapi ini tidak berdasar. Pada QS. Al-Kahfi:94, Ya-juj dan Ma-juj adalah
kaum yang kasar dan biadab.
masa daulah Abasia ketika dipimpin Khalifah Al-Mu’tashim Billah pertengahan
abad ke-7 H / 656 H. Ya-juj dan Ma-juj adalah kaum yang banyak keturunannya.
Menurut mitos, mereka tidak mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa
senjata. Mereka taat pada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada
yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan
ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka
panjang, tapi ini tidak berdasar. Pada QS. Al-Kahfi:94, Ya-juj dan Ma-juj adalah
kaum yang kasar dan biadab.
Jika mereka melewati perkampungan, membabad semua yang menghalangi
dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenya, ketika Dzulkarnain
datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus
dan mengusik ketenangan penduduk. Siapakah Dzulkarnain ? Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar Bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang Mecedonia, Yunani).
Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariah dan murid Aristoteles.
Memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan ekspansi ke India dan
menaklukan Mesir.
dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenya, ketika Dzulkarnain
datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus
dan mengusik ketenangan penduduk. Siapakah Dzulkarnain ? Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar Bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang Mecedonia, Yunani).
Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariah dan murid Aristoteles.
Memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan ekspansi ke India dan
menaklukan Mesir.
Menurut Asy-Syaukany, pendapat di atas sulit diterima, karena hal ini mengisyaratkan
ia seorang kafir dan filosof. Sedangkan al-Quran menyebutkan; “Kami (Allah)
mengokohkannya di bumi dan Kami memberikan kepadanya sebab segala
sesuatu.” Menurut sejarawan muslim Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb
Al-Himyari atau Abu Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M.).
ia seorang kafir dan filosof. Sedangkan al-Quran menyebutkan; “Kami (Allah)
mengokohkannya di bumi dan Kami memberikan kepadanya sebab segala
sesuatu.” Menurut sejarawan muslim Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb
Al-Himyari atau Abu Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M.).
Kerajaannya disebut At-Tababi’ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk),
karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di Barat
sampai Timur. Menurut Ibnu Abbas, ia adalah seorang raja yang shalih.
karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di Barat
sampai Timur. Menurut Ibnu Abbas, ia adalah seorang raja yang shalih.
Ia seorang pengembara dan ketika sampai di antara dua gunung antara
Armenia dan Azzarbaijan. Atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun
benteng. Para arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal abad ke-15 M,
di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut sebagai “Babul Hadid”
(Pintu Besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh
dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada tahun
1403 H. Pernah diutus oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana dan bertamu
pada Timurleng. “Babul Hadid” adalah jalan penghubung antara Samarqindi dan India.
Armenia dan Azzarbaijan. Atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun
benteng. Para arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal abad ke-15 M,
di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut sebagai “Babul Hadid”
(Pintu Besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh
dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada tahun
1403 H. Pernah diutus oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana dan bertamu
pada Timurleng. “Babul Hadid” adalah jalan penghubung antara Samarqindi dan India.
Banyak orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat
Al Kahfi. Dan yang disebut Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa Mongol dari Utara yang
merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan. Mari kita
cermati kelanjutan surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu.
Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok
pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu
minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin
tidak bisa dipanjat.
Ada tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama,
tembok Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua,
tembok itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han,
Ming, dst. Sambung-menyambung. Ketiga, dalam Al Kahfi ayat 86, ketika bertemu
dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman,
Al Kahfi. Dan yang disebut Ya’juj dan Ma’juj adalah bangsa Mongol dari Utara yang
merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan. Mari kita
cermati kelanjutan surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu.
Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok
pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu
minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin
tidak bisa dipanjat.
Ada tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama,
tembok Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua,
tembok itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han,
Ming, dst. Sambung-menyambung. Ketiga, dalam Al Kahfi ayat 86, ketika bertemu
dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman,
“Wahai Zulkarnain, terserah padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau
engkau berikan kebaikan pada mereka.” Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu
langsung dari Tuhan, sedangkan raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa
tembok Cina bukan yang dimaksud dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok
Zulkarnain?
engkau berikan kebaikan pada mereka.” Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu
langsung dari Tuhan, sedangkan raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa
tembok Cina bukan yang dimaksud dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok
Zulkarnain?
BEBERAPA PENELITIAN TEMBOK YA’JUJ
Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur’an menulis bahwa di distrik Hissar,
Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara
gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan
ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa
Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al hadid. Orang Persia menyebutnya
dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu
gerbang besi.
Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara
gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan
ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa
Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al hadid. Orang Persia menyebutnya
dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu
gerbang besi.
Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu berlapis besi itu
dalam perjalanannya ke India di abad ke-7. Tidak jauh dari sana ada danau yang
dinamakan Iskandar Kul. Di tahun 842 Khalifah Bani Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus
sebuah tim ekspedisi ke gerbang besi tadi. Mereka masih mendapati gerbang di
antara gunung selebar 137 m dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok
-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu
raksasa. Persis seperti bunyi surat Al Kahfi. Pada Perang Dunia II, konon Winston
Churchill, pemimpin Inggris, mengenali gerbang besi itu.
dalam perjalanannya ke India di abad ke-7. Tidak jauh dari sana ada danau yang
dinamakan Iskandar Kul. Di tahun 842 Khalifah Bani Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus
sebuah tim ekspedisi ke gerbang besi tadi. Mereka masih mendapati gerbang di
antara gunung selebar 137 m dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok
-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu
raksasa. Persis seperti bunyi surat Al Kahfi. Pada Perang Dunia II, konon Winston
Churchill, pemimpin Inggris, mengenali gerbang besi itu.
Apa pun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada
sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di perunungan yang
sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah
tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam mahupun
Rusia, terletak di republik Georgia.
Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan
Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon,
Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzul
Qarnain untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka.
sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di perunungan yang
sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah
tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam mahupun
Rusia, terletak di republik Georgia.
Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan
Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon,
Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzul
Qarnain untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka.
Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu,
juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari
tahu tentang tembok itu. Saat itu sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut
memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya
al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.
juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari
tahu tentang tembok itu. Saat itu sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut
memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya
al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.
Rombongan Sallam berangkat ke Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail,
penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah
-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja
Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak dikenal sekarang).
Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam
sampai ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.
penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah
-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja
Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak dikenal sekarang).
Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam
sampai ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.
27 hari Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba
di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari,
Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah
berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam
bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj-Ma’juj tempo
dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu berpenghuni
dan berada di balik gunung tempat Ya’juj-Ma’juj berada.
Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma’juj. Di situ ia melihat
pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah
ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.
di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari,
Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah
berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam
bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj-Ma’juj tempo
dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu berpenghuni
dan berada di balik gunung tempat Ya’juj-Ma’juj berada.
Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma’juj. Di situ ia melihat
pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah
ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.
Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu
disebutkan dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan
baca: Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal. 934 -938).
Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar
pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu
mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam
pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan
bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya’juj-Ma’juj itu.
pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu
mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam
pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan
bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Ya’juj-Ma’juj itu.
Ya’juj-Ma’juj sendiri, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq,
adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu,
membunuh, suku-suku lain. Mereka pembuat onar, dan sering menghancurkan
suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada
Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar kemudian menggiring (mengusir)
mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.
adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu,
membunuh, suku-suku lain. Mereka pembuat onar, dan sering menghancurkan
suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada
Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar kemudian menggiring (mengusir)
mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.
Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka keluar dan membuat onar dunia,
sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.
sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.
Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah
bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat
Ya’juj-Ma’juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok
penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat
tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan),
kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana
al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil
penelitiannya kepada Khalifah.
Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah
pegunungan Ya’juj-Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan
ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut
Cina adalah daerah-daerah Rusia.
Referensi:
Az-Zuhaily, Tafsir Al-Munir.
Dr. Thaha Ad-Dasuqy, ‘Aqidatuna Wa Shilatuha Bil Kaun Wal Insan Wal Hayat, Darul Huda, Kairo, 1995.
Syekh Sya’ban ‘Abdulhadi Abu Rabah, Islamiyat, Haqaiq Fi Dzilli Tauhid Al-Ara Al-Islamiyah, Muassasah Al-‘Arabiyah Al-Haditsiyah, Kairo, 1991.
Dikutip dari: watt pad
Sumber://https://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/yajuj-dan-majuj-siapa-mereka-1.htm#.WxwAgNSFOyI
No comments:
Post a Comment